Sensor dan Cerita Sebelum Tidur

• tidak memuat konten porno
• banyak cerita tidak penting
• cukup panjang
• kerjaan iseng

Setelah ramai dengan tema Sandra Dewi dan disusul dengan Aline Tumbuan, sekarang di dunia internet kembali diramaikan dengan tema pembatasan konten-konten negatif, terutama pornografi dan kekerasan, yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Saya adalah salah satu pendukung kebebasan hak-hak sipil, walaupun belakangan ini tidak terjun langsung ke lapangan. Dan saya masih ingat akan kejamnya penyensoran informasi selama Orde Baru terhadap media. Media internet cukup beruntung disitu karena tidak menjadi salah satu target penyensoran yang kebanyakan dilakukan oleh Departemen Penerangan ala Orde Baru.

Saya SETUJU dengan Pak Budi [disini] kalau ditanyakan apa pendapat saya tentang pembatasan dan penyensoran informasi di internet. Juga dengan beberapa alasan-alasan yang diajukan. Pak Budi betul bahwa kebebasan memperoleh informasi di internet adalah salah satu contoh kebebasan demokrasi, terkecuali kita mau mengganti demokrasi kita dengan model komunis-otoritarian ala China atau dengan negara agama.

Salah satu hal yang mendesak sekarang adalah adanya undang-undang untuk ponografi anak (child pornography). Kita masih belum punya aturan untuk melindungi eksploitasi anak untuk tujuan seksual baik di media internet ataupun di media lainnya.

Alasan lain mungkin akan saya tambahkan di lain waktu.

****************

Tapi bukan itu tema tulisan kali ini.

Libur panjang kemarin saya mempunyai sedikit waktu luang untuk menjelajah secara brutal ke segala penjuru internet untuk mencari tahu seperti apa dunia itu. Dan ternyata hutan belantara itu belum saya temukan ujungnya…. 😆

Anggaplah saya seperti orang gila yang menjelajah kesana kemari untuk bertanya pada setiap orang : apakah saya gila ? Dan ada beberapa hal yang saya lakukan selama liburan itu, terutama hal-hal yang berkaitan dengan blog ini.

• Melihat kembali tulisan-tulisan saya di blog ini dan mengecek apakah tulisan-tulisan saya di copy-paste oleh blog/situs lainnya. Tentunya dengan beberapa trik selain menggunakan CopyScape yang ada di sidebar.






• Menjelajahi beberapa situs, forum, dan blog yang secara langsung maupun tidak langsung memuat atau membahas tulisan-tulisan yang ada di blog ini. Tentunya pertama kali dengan memeriksa trackback lalu diteruskan secara manual. Sungguh pekerjaan yang melelahkan tapi menyenangkan. 😆






• Melakukan sedikit analisis terhadap trend penulisan pada sebuah blog di WordPress. Yang menjadi korban kesoktahuan saya adalah sebuah blog yang seumuran dengan blog ini (blog saya lebih muda 1 bulan) dan pernah dipilih sebagai Blogger Terkritis. Anda mungkin sudah tahu.






• Menganalisis “cara penulisan” dan “tingkat keseriusan” di blog ini.

Hasilnya sungguh menyenangkan hati. Walaupun harus bersusah payah melakukannya. Ternyata ada yang bisa dikerjakan sehingga membalas komentar di blog sendiri pun jadi kelupaan. 😆

Hasil kasarnya seperti ini :

Copy Paste

Hasil ini membuat saya cukup sedih walaupun tak sampai depresi berkepanjangan. 🙂 Ternyata masih banyak tulisan-tulisan saya yang di copy-paste secara brutal oleh beberapa situs/forum/blog.

Ada yang memang mencantumkan sumbernya, dan ini tidak saya kategorikan sebagai ko-pas. Tetapi ada juga yang dicopy secara semena-mena TANPA mencantumkan sumbernya.

Ada juga yang mencantumkan sumber tetapi sumbernya bukan berasal dari tulisan saya tetapi dari tulisan di tempat lain, padahal tulisan itu asli bin original tulisan saya. Sama seperti kasus Pak Iman Brotoseno yang disangka plagiat [disini] dan kemudian pada tulisan [terbarunya]. Bahkan di sebuah situs yang cukup laris, ada sebuah tulisan yang berasal dari blog ini yang cukup banyak dipilih sebagai berita favorit, sementara tulisan itu link-nya tidak ke blog ini, tetapi ke blog lain yang meng-copy-nya secara semena-mena.

Sungguh, saya tidak akan menggugat. Bagi saya, ilmu itu harus dibagikan dan disebarkan. Tapi penyebarannya juga harus punya etika alias tidak asal comot. Selama mental itu belum ada jangan harap kita bisa berkembang. Sad…. 😐

Menjelajah

Ini pekerjaan yang cukup bikin pusing. Saya menjelajah ke berbagai situs, blog, forum, dan milis (tidak saya sebutkan disini) yang saya ikuti dan mencari-cari siapa tahu tulisan saya di blog ini ada yang dikutip untuk dijadikan pembahasan. Ternyata cukup banyak saudara-saudara.

Ada yang mengkritik, ada yang menganalisis lebih dalam, ada yang membabi-buta meng-adhominem, dan ada yang mendukungnya habis-habisan.

Saya hanya bisa senyum simpul. 😛 Ternyata tulisan-tulisan dalam blog ini cukup banyak dijadikan bahan mentah untuk dihabisi. Saya terkadang panas untuk membantahnya juga tetapi saya memutuskan untuk membiarkannya. Terimakasih yang sebesar-besarnya buat yang telah melakukannya, semoga saya bisa menulis lebih baik lagi.

Analisis

Aktifitas ini saya lakukan secara iseng karena saya sungguh penasaran kenapa blog yang bersangkutan, dalam pemahaman subyektif saya, sedikit menurunkan temperatur perdebatan di blognya yang dari dulu saya anggap adalah salah satu yang terbaik di WP. 😆 *ini pujian lho*

Siapa yang saya maksud ? Ini dia :

Sora9n.wordpress.com

*lagu Master of Puppets jadi latar belakang*
*fertob headbang*

😆

Begini nih ceritanya. Saya adalah salah seorang penggemar blognya Sora-kun. Beliau boleh dikatakan adalah kawan seperjuangan (terlalu berat ya ?) dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan di negeri ini kesalahan-kesalahan berpikir dan kefanatikan-kefanatikan yang banyak terjadi di dunia blog. Dan jika saya melihat tulisan-tulisannya selama ini, maka kesimpulan saya itu tidaklah terlalu salah.

Nah, ketika saya melihat-lihat lagi tulisannya selama tahun 2007 kemarin, ternyata banyak tulisannya yang “membuat merah kuping” setidaknya bagi penganut fanatik paham tertentu. Dan di tahun 2008 ini saya melihat ada kecenderungan Sora untuk “kembali pada dirinya sendiri” dan “mengeksplorasi dunia pribadinya lewat cara yang rahasia“.

Hampir semua tulisannya dalam 3 bulan terakhir di tahun 2008 [dan juga 1 bulan terakhir tahun 2007] biasanya bertema seperti itu. Saya melihat hanya 2 tulisannya yang mengarah pada hal-hal yang “panas” dan “membara”. Yang pertama tentang Anonimitas dan yang kedua adalah serial terakhir Perdebatan Evolusi.

Yang pertama masih menyangkut pada diri sendiri dan alasan-alasan dibalik anonimitas seorang Sora. Yang kedua lebih heboh karena menyangkut sebuah “kepercayaan” bernama evolusi. 😆

Yang lainnya, saya lihat, Sora sedang berusaha untuk mengungkapkan tabir “kemisteriusan” dirinya sendiri lewat berbagai tulisan yang arahnya adalah “person behind the blog“. Dengan kata lain tentang keasikan-keasikannya, hobinya, kemampuannya, dunia sekitarnya, dan bahkan tentang lagu-lagu kesayangan yang menyentak kesadarannya.

Apa artinya ini ?

Mungkin saya terlalu dini mengambil kesimpulan, tetapi yang saya lihat, Sora sedang menurunkan derajat kepanasan sebuah topik yang dibahas di blognya. Suhunya cenderung menurun. Sebagai pembaca, saya tidak perlu lagi mengeluarkan keringat terlalu banyak untuk membaca tulisan-tulisannya.

Arah tulisannya lebih banyak pada diri sendiri. Memang topik ini selalu menarik untuk dibahas. Bukan hanya sebagai ajang narsisme tetapi untuk mengetahui diri sendiri. Keunikan diri sendiri bisa diketahui dengan lebih banyak mengeksplorasi siapa diri kita sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangan kita, apa yang membuat kita berbeda dengan orang lain, dan lain sebagainya. Bukankah blog awalnya adalah sebuah diary ? Jadi tidak ada salahnya kalau mengungkapkan diri kita lebih banyak di sebuah blog.

Apakah saya benar, Mr. Sora ? 😆

Self-Review

Nah, berkaca dari kecenderungan yang saya lihat di blognya Sora, maka saya juga akhirnya memutuskan untuk mengurangi temperatur di blog ini. Dalam artian saya akan mengurangi bahasan-bahasan yang terlalu sensitif, terlalu teoretis, dan terlalu memusingkan.

Dari pengalaman menyukai Metallica, ternyata banyak yang saya sukai secara tidak sadar. Masih banyak hal-hal lain dari diri sendiri yang belum saya ungkapkan di dunia blog. Mungkin saya tidak semisterius Sora yang memutuskan beranonim-ria. Tapi setidaknya mengungkapkan sesuatu dibalik anonimitas itu sama menegangkannya seperti mengintip orang lain mandi (suer, saya nggak pernah melakukannya)

Jadi untuk sementara saya tidak akan terlalu Serius, seperti komentar seorang adik kelas saya [disini]. Dan maaf untuk Bangaip yang mengharapkan saya melakukan dirty job, karena blog ini untuk beberapa waktu ke depan akan lebih membahas hal-hal yang tidak penting dan basbang.

Blog ini akhirnya untuk beberapa saat berubah jadi cerita sebelum tidur. 😆

****************

Yah, itu saja. Sepertinya terlalu berpanjang lebar dengan segala macam tetek bengek yang lain.

Oiya, kalau ada yang ingin blognya diresensi dengan cara yang kurang ajar dan tidak beradab, silakan mengajukan permintaan. Kirim REG [SPASI] RESENSI [SPASI] NAMA BLOG dan kirim ke fertob di kolom komentar di bawah. 🙂 Dan saya akan segera berkunjung untuk meresensi secara biadab blog tersebut. Hasil diluar tanggung jawab peresensi.

Ini karena blog tentang Review Blog yang diasuh oleh beberapa pentolan WP akhirnya terlantar dan tak terurus. Harusnya diingat Pasal 34 UU No XXIX Tahun 2007 tentang Bloger yang berbunyi :

Blog dan bloger yang terlantar dipelihara oleh sesama bloger

😆

Sial, mulai ngaco. Selamat malam dan ciao….

catatan akhir :

Maen-maen dulu ke blog NewsAnchorAdmirer. Dan lama-lama saya jadi NewsAnchorAdmirer-Admirer… sambil melihat gambar-gambar penyiar televisi yang segar-segar dan cakep-cakep. Wah, Githa Nafeeza cakep juga ya ? Hehehehe…Terima kasih sudah membuat saya segar malam ini. 🙂 Dan salut atas blognya.

*harus lebih banyak nonton berita nih…* 😆