Diantara tumpukan bungkus rokok, botol aqua, kotak teh botol
Plastik-plastik, kulit pisang, makanan busuk, dan daun-daun kering
Orang yang membuangnya mungkin benci melihatnya apalagi membacanya
Buku ini mungkin penuh dengan kebusukan dan kejijikan
Maka pelabuhan terakhirnya adalah tempat sampah
Samping rumah
[……..]
Semalam saya membacanya
Saya terkejut dibuatnya
Oh, alangkah najisnya
Manusia begitu nista dibuatnya
Tapi saya tidak membuangnya ke tempat sampah
Saya membersihkannya dari kotoran
Dan menaruhnya di lemari buku
Saya tambahkan kategori “ilmu pengetahuan”
Apakah saya salah ?
Seandainya waktu bisa diputar kembali
Saya akan menuntut si pengarang buku
“Your book is a garbage”
“The Origin of Garbage”
Sebetulnya, tanggapan saya buat orang-orang yang gak bisa menerima evolusi dengan alasan slaying-god bisa diringkas begini saja:
Justru argumen orang2 macam itu yang lebih layak dianggap garbage, IMHO. 😦
*curhat*
*pura2 gak baca tag “satir” di bagian bawah postingan* 😛
padahal pengetahuan kan bisa didapat dari manapun
*komen buru-buru*
Saya amini kata-kata mas Sora. 🙂
Kalau sering salah mengartikan evolusi dan abiogenesis, tidak usah banyak bicara dulu. 😛
abiogenesis itu apa? kata jorok ya?
kirain garbage yg penyanyi itu
*balikbadan*
kirain mau dibuang lagi..
*saya tampung
horree… padahal saya udah mau mengungkit luka lama ini *barusan baca bloggnya detlok*
wah gimana ya… kalo hanya mau menerima informasi dari satu sisi dan menolak pengetahuan dari sisi yang lain itu bukan pengetahuan namanya… tapi dogma…
boleh pinjam bukunya??? 😆
Hmmm… bagi mereka, ndak penting itu soal abiogenesis, evolusi dan hal-hal lain yang berbau barat™ itu…
Yang penting bagi mereka itu ya yang ada di kitab suci™ itu…
Bener nemunya di tempat sampah samping rumah situ ???
***mau ngikut korek-korek tempat sampah, barangkalee nemu
Play Boybuku laen….***jadi…
apa itu evolusi,
apa itu abiogenesis,
dan apa itu garbage?
[butuh pencerahan]
Musti rajin2 periksa tempat sampah sekarang
sayang banget buku bagus begitu dibuang… 😦
mending disumbangkan..
kalo emang mau di buang, buang ke aku aja mas..
*menemukan harta karun*
kasihan banget bukunya gak salah apa2 malah dibuang.. 😦
@ det | ManSup
Kurang lebih sih, penjelasannya begini…
Entah makhluk pertama itu diciptakan oleh Tuhan atau secara kebetulan, itu bukan fokusnya teori evolusi (TE). Yang dibahas TE adalah perubahan perlahan-lahan, dari makhluk pertama menuju keragaman yang ada sekarang. ^^
@ Sora
*mengangguk-angguk*
Mulai mengerti perbedaannya tapi masih kurang yakin dengan kebenaran evolusi…
sekadar tau aja..udah
semua fakta…penemuan Ilmu pengetahuan modern sudah menjawabnya secara telak
slam kenal om
entah saya yang ndak ngerti maksut penjelasan dikau atau gimana, tapi kalo ngga salah, sependek pengetahuan saya sih, abiogenesis itu emang salah satu teori asal usul kehidupan, cuman lebih spesifik… teori ini menyatakan kalo makhluk hidup ini berasal dari benda mati, bukan gitu ya? cmiiw
😛
betewe On Fertob… cek link ini deh
kok kayaknya itu tulisannya Om Fertob ya…
🙄
penasaran, senajis apa sih isinya? boleh pinjam tak?
tapi kalau kita meninjau ulang background-nya kang darwin sih, mestinya kita maklum saja… 🙄
A Beautiful Mind of Ferry Tobing
sip… bener tuh
Untuk abiogenesis: mengapa bagian yang mengatakan bagaimana kehidupan di bumi muncul dari non-life tidak disebutkan?
Aku juga tidak bisa mengerti bagaimana evolusi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sejarah keragaman makhluk hidup. Aku baca taut di wikipedia yang diberikan tetapi tidak bisa merangkum evolusi menjadi ilmu sejarah keragaman makhluk hidup.
@fertob:
Buku itu memang sampah.
klo ky gitu sy malah tambah penasaran pengen tau isinya apaan…pinjem dounnnnkkk!! 😉
Lihat isi buku tersebut di sini:
http://www.talkorigins.org/faqs/origin.html
Dalam chapter 6, Darwin menunjukkan bahwa teorinya mengalami kesulitan dalam menjelaskan:
(a) Jika makhluk hidup berevolusi, mengapa sampai sekarang tidak ada bukti adanya makhluk hidup antara? (Misalnya manusia setengah monyet.)
(b) Bagaimana seleksi alam dapat membentuk organ yang sempurna?
(c) Dapatkah insting dapat diperoleh/dimodifikasi oleh seleksi alam?
(d) Bagaimana penjelasan mengenai fertil/tidaknya makhluk hidup hasil persilangan?
Jadi Darwin sendirilah yang telah menunjukkan kelemahan teorinya, dengan argumentasi ilmiah dan bukan karena alasan agama. Jadi teori evolusi Darwin bukan untuk dipercaya. Makanya disebut “teori”, bukan “fakta”.
Tetapi banyak orang yang menganggap teori Darwin sebagai kebenaran yang sudah terbukti. Padahal sekali lagi, hanya sekedar “teori”, bukan “fakta”.
Mohon dikoreksi jika saya salah menyimpulkan.
@ Oka
Mas/mbak Oka,
Ini salah kaprah. 🙂
“Teori” dalam bahasa ilmiah itu bukan berarti “teori” seperti di pembicaraan sehari-hari. “Teori” ilmiah, termasuk teori evolusi, berarti adalah model dan penjelasan yang berbasis akan fakta. Fakta itu kalau disusun dan dihubung-hubungkan, akan menjadi “teori”.
Karena kata “teori” itu terdengar keren dan meyakinkan, maka mulailah orang-orang menyatakan pendapat dengan kata “teori”. “Ini teori saya”, misalnya. Padahal yang dimaksud adalah hipotesis/pendapat. Jadi, kata “teori” di luar konteks ilmiah sebenarnya hanya sebuah hiperbola.
Bisa dipahami? 🙂
* * *
Dan soal pertanyaan Darwin itu sendiri, saya sudah sering dengar. Konon bukankah sudah dibahas oleh beliau sendiri di karya selanjutnya (atau malah di bab selanjutnya di buku yang sama— pertanyaan tersebut hanya retorika). 🙂
Linknya kelupaan. 😛
http://www.notjustatheory.com/
BTW, gravitasi itu juga “cuma teori”, lho.
Begitu pula teori probabilitas, teori relativitas fisika, bahkan teori sel. 😆
…mmmm….
Jangan dibuang lagi, kalau ga sempat dibawa ke Sorong, boleh kirimkan ke saya….
kok gak dijual aja? 😀
Boleh minta bang?
[…] saya yang berjudul The Origin of Garbage ternyata mendapat tanggapan yang “kurang tepat” oleh sebagian besar komentar. Maaf […]
@ Moh. Arif Widarto
Sori, kelupaan. 😛
Kenapa mesti terpaku sama textbook? 😕 Kalau saya mempelajari bagaimana kuda purba menjadi kuda modern (lengkap dengan contohnya) dan perkembangan hewan lain (lengkap dengan contohnya) dari dulu sampai sekarang, saya bisa menyimpulkan — secara kasar — bahwa mempelajari evolusi itu tak jauh berbeda dengan mempelajari sejarah keragaman makhluk hidup. 🙄
^ melengkapi atas
Atau dari primata purba jadi kera modern, gorila, orangutan, dan (mungkin) manusia. 🙂
[…] setelah membaca post ini dan […]
@ Moh Arif Widarto
Maaf saya tidak membaca komentar Anda sebelumnya. Saya numpang nimbrung, ya? 🙂
Apa maksudnya, tidak disebutkan? Rasanya artikel “abiogenesis” di Wikipedia sudah dijejali dengan model-model ilmiah dari hipotesis tersebut. Beberapa di antaranya punya tautan ke artikelnya sendiri pula. Belum lagi referensi dan pranala luar. Sangat komprehensif. 🙂
Saya sarankan untuk dibaca…
Saya sarankan membaca sebagian (tidak mesti semuanya) dari buku-buku yang menjelaskan evolusi modern, seperti Selfish Gene, Wondeful Life atau yang sejenis.
Lagipula, rasanya tidak relevan, deh, berargumen dengan mengaitkan apakah Anda mengerti atau tidak? 😕
Saya tidak setuju dengan gagasan ini. Sebaiknya jangan terlalu arogan dalam berkesimpulan. 🙂 Saya yakin, walaupun buku itu salah semua, ia ditulis dengan darah dan keringat. Teori evolusi adalah hasil kerja ribuan ilmuwan yang memeras keringat demi kemajuan umat manusia. Tidak bijak Anda men-dismiss-nya begitu saja. Sedikit terlalu sombong.
Maaf kalau ada yang menyinggung. 🙂
[…] yang satu ini. Teori evolusi versus doktrin agama. Adalah Mas Fertob yang saya salahkan karena memulai lagi tren ini. Menyambut kejadian ini, Mas Sora juga langsung menurunkan wangsit yang secara […]
Garbage Manis, sepah dibuang!!!!
Itu kan, the origin title of the book..? [halah!]
hmm ternyata ini ya, wah saya malah nyasar dulu ketempat lain baru kesini.
Udah pernah baca dulu waktu masih hijau, gak nyesel baca itu 🙂 . Kira-kira kesannya aneh nggak ya kalau dibilang “Sampah yang berharga”. Ambigu
Salam
1. sudah dijelaskan diatas beda abiogenesis dengan evolusi…
2. kalaupun evolusi benar, bukan berarti hal tsb meniadakan “tuhan”…
konsep homo imago dei bukanlah hal yg baru… manusia memang narsis…
3. kalaupun abiogenesis benar, bukan berarti hal tsb meniadakan “tuhan”…
anda sudah baca kitab suci2 yg ada? disebutkan alam dan seluruh isinya terbuat dari apa?
4. konsep dasar evolusi menurut saya benar untuk berbagai macam organisme. Bukan hanya organisme biologis yang harus “beradaptasi atau mati”, tapi organisme2 sosial semacam agama, partai politik, sampai dengan unit terkecilnya (keluarga) harus dapat beradaptasi jika tidak ingin “mati”. Dan hasil adaptasi tersebut umumnya diturunkan dalam bentuk “meme”.
Jadi mohon jangan mendiskreditkan kerja orang begitu saja.
5. At the end of the day kita mgkn hanya bisa tau ketika kita mati nantinya… Tapi yang jelas tindakan yang ultra-defensif untuk melindungi meme yang begitu “dibutuhkan” dirinya karena meme tersebut dirasakan dapat menjustifikasi ekstensinya menunjukkan betapa benarnya konsep evolusi…
frailty, thy name is human…
-w-
(namasaya)[at]yahoo.com
Hi, from Toronto, Canada
Just a quick hello from as I’m new to the board. I’ve seen some interesting posts so far.
To be honest I’m new to forums and computers in general 🙂
Mike
[…] manapun. Manusia ini akan tampak bijak karena baginya Kebenaran bisa diambil dari mana saja. Bahkan Kebenaran bisa diambil dari tempat sampah. Tentu saja slogan ini sedikit menyinggung hati Sang Kebenaran sehingga pandangannya tertarik pada […]
Blame you as a replacement in aid of this blog. That’s all I can say. You most once look after made this blog into something thats visual acuity variety for the haler the ice and important. You unmistakeably be intimate with each other with so much involving the vex down, youve covered so scads bases. Tremendous attributes from this hold of the internet. Again, gratefulness you with a conception this blog.”