- sebuah catatan iseng
- jika anda mengharapkan content porno disini, maka anda akan pulang dengan kecewa. 😆
Milton Rokeach, seorang psikolog yang tidak terlalu terkenal, pernah menulis 2 buah buku yang lumayan tenar di lingkup psikologi : (1) Beliefs, Attitudes, and Values; dan (2) The Open and Closed Mind. Buku yang pertama bercerita tentang konsep beliefs (kepercayaan), attitudes (sikap) dan values (nilai). Sebuah konsep klasik yang menjadi fondasi teori-teori dalam psikologi khususnya psikologi sosial.
Buku yang kedua berbicara tentang open/close mindedness. Rokeach menerangkan tentang konsep keterbukaan-ketertutupan seseorang terhadap ide-ide yang berasal dari luar. Dia juga menyusun sebuah tes sederhana [dengan skala Dogmatism] untuk mengukur open/close mindedness seseorang.
Tes open-mindedness Rokeach inilah yang kemudian banyak dipakai oleh orang lain dalam menyusun tes-tes yang mengukur hal itu. Di dunia internet, kita juga bisa menemukan banyak tes-tes mirip tes Rokeach. Misalnya yang paling tenar dapat ditemukan di Blogthings. Ada juga di AllTheTest dan FunQuizCards. Silakan dicoba dan temukan hasilnya seperti yang pernah saya lakukan [disini].
************
Dan kurang lebih setahun yang lalu, saya pernah mendengar sebuah kampanye untuk Jangan Bugil di Depan Kamera. Sebuah kampanye yang mengajak seluruh generasi muda untuk tidak berbugil-ria di depan kamera, baik itu kamera hp, kamera video, atau webcam.
Tapi masalah utama kali ini bukan menyangkut bugil/telanjang secara fisik atau bugil/terbuka secara pikiran. Masalahnya adalah :
seberapa terbuka anda menampilkan diri ke dunia luar ?
Banyak orang yang berusaha menampilkan dirinya dengan lebih terbuka kepada dunia luar. Alasannya memang macam-macam, bisa karena memang seperti itu sifatnya, 😉 ingin lebih dikenal [atau terkenal], tujuan popularitas dan selebritas, mecari sensasi, atau bisa yang lain.
Blog adalah salah satunya. Seberapa besar seseorang menampilkan ciri-ciri dirinya, karakter dan sifat-sifatnya, apa saja komunitas dan afiliasinya, dan pernak-pernak lainnya, bisa dilihat melalui blog.
Misalnya saya sendiri yang dengan susah payah akhirnya bersedia Kopdar dengan bloger-wan/bloger-wati di Monas yang panas. Juga dengan rela memajang tampilan fisik di side-bar. Memasang tampilan pikiran dalam bentuk sharing bacaan dan lagu di box.net. Dan, yang sedikit gila, memajang tampilan psikis dalam bentuk hasil tes kepribadian (INTJ).
Apakah saya “cukup gila” untuk memajang profil diri seperti ini sehingga seorang psikopat kelas berat diluar sana bisa mengetahui cara untuk melumpuhkan diri saya ? [paranoid mode ON] Meskipun sedikit banyak hasil tes kepribadian itu sudah saya “kerjain” (faking good) sehingga saya tidak perlu takut kalau ada orang yang bisa mengenal “dunia dalam” dari diri saya pribadi.
Saya ambil contoh lain [dan sekalian review blog terbatas] 😆
Misalnya 2 bloger-wati yang lumayan terkenal di jagat blogsphere. Dua bloger-wati yang dengan semena-mena diakui sebagai pacar oleh Mas Mbel, pendiri mazhab bocor alus. 🙂
Ya, anda pasti sudah mengenal mereka : Chika dan Memeth.
Keduanya telah memproklamirkan dirinya sebagai bloger pencinta binatang khususnya kucing. Lalu bisa jadi seluruh pencinta kucing di dunia ini dengan serta merta “melamar” mereka hanya karena adanya pengumuman di blog mereka. Termasuk pencinta kucing yang mungkin mempunyai sedikit kelainan seperti yang ditunjukkan Buffon di Piala Eropa. 😆
************
Lalu apa yang diharapkan dari sebuah keterbukaan diri seperti itu ?
Saya pernah meneliti bentuk-bentuk komunikasi dan interaksi antara seorang selebritis dengan penggemar-penggemarnya. Hasilnya tidak terlalu mengejutkan, karena bentuk komunikasi dan interaksi antara seorang idol dan penggemar biasanya adalah interaksi satu-arah (one-way interaction).
Si idol tidak dapat mengenal dan berkomunikasi secara personal dengan masing-masing penggemarnya, dan kebanyakan komunikasi yang terbentuk adalah dengan “massa” yang berbentuk penggemar. Komunikasi dan interaksi semu, kalau kata saya. Penggemar dalam istilah lain bisa dikategorikan sebagai “sekumpulan orang” dalam benak si selebritis.
Keterbukaan diri terhadap dunia luar adalah hal yang wajar. Seberapa besar kadar keterbukaan itulah yang menjadi perbedaan. Ada yang malu-malu menampilkan dirinya. Ada yang ala kadarnya. Ada juga yang sedemikian terbukanya sehingga seluruh dirinya dapat dilihat oleh orang lain.
Apa yang diharapkan dari sebuah keterbukaan di dunia blog adalah sesuai dengan tujuan dan kepentingan masing-masing bloger ketika dia membuka sebuah blog. Apakah blognya berisi cerita seputar dirinya dan lingkungannya atau mungkin menjadi sekedar detik.com dan okezone.com dalam bentuk blog, seperti yang dikeluhkan oleh ChaosRegion. 😆
Seberapa terbuka anda ketika menampilkan diri anda ke dunia luar [khususnya di blog] ?
.
.
.
Saran saya, anda boleh terbuka tapi jangan sampai “telanjang”. Karena yang sedikit terbuka itu lebih menantang dan menggairahkan dibandingkan yang langsung telanjang bulat. Ini hanya pengalaman pribadi.
.
.
.
Sudahkan anda terbuka atau malah sudah “telanjang” ?
ps :
- silakan baca tentang johari window untuk bacaan ringan.
😆
saya masih half anonim kok..
*ngaku-ngaku*
Saya cukup terbuka dengan segala kekuranganya
Saya? Terbuka sekali..
Mungkin malah tel*njang.. 😆
Tidak semua saya ceritakan. gak mungkin saya mengeluh soal kebokekan saya di blog saya. tapi paling tidak saya gak pernah bohong.
sama kayak Chika, saya separuh anonim. foto-foto orang lain yang dekat dengan saya hampir gak pernah saya masukin di blog secara terbuka.
hehe, jujur dan terbuka beda nya apa yah?
*ga salah fokus kan ya,…. sekalian nyambung komen nya itikkecil
akhirnya datang juga menguak tabir diri ya ? ini mungkin secara tidak sadar menjadi sebuah alasan dari hubungan antar pembaca dan pemilik blog. Para pemuja butuh lebih dari sekadar mengagumi dari jauh. Padahal ini ada kenikmatan sendiri tanpa harus mengenal secara personal si penulis.
Sampai sejauh mana penulis blog membiarkan dirinya terbuka oleh pembacanya, sehingga ada ketakutan ( dari saya juga ) ada sebuah persepsi terbentuk mengenai diri kita yang justru salah.
” reading is believing “.
Saya juga tak pernah percaya bahwa ada blogger yang sudah memiliki kenikmatan hubungan penggemar / pembaca akan tetap berlindung dalam jubah anonim atau faceless. Pemujaan itu candu.
eh alah bang….baru mo nulis ttg joharry window
lah, nama saya di atas, hubungannya apa ya dg isi postingan ini ?? apa mentang2 krn tulisan saya bbrp kali nyinggung ttg seks dan underwear ?? 😆
saya sendiri, sedari dulu lbh suka menjadi ‘danau’ bg orang disekitar saya.
bs jd cermin, menyejukkan, tp ga ada yg tahu kedalamannya…. *sok misterius…*
*msh bikin analisis utk PR dr bung fertob nih… T_T *
kalo punya kepribadian ganda, gimana cara terbukanya, om?
Hmm.. bener juga.. saya lebih gimanaaa gitu kalo lihat cewek pake bikini, tapi kalo lihat yang bugil kok gimanaaa gitu-nya itu jadi kurang..
*halah..
Ya, saya juga sedikit bermasalah dengan keterbukaan ini, kalo di blog saya bisa jadi orang lain, bisa terbuka lantaran yang saya buka itu adalah diri saya yang lain, tidak seperti saya dalam kehidupan nyata, yang yaaaa begitulah..
Hampir sama dengan komennya Mas Det..
kalau saya malah gak suka nutup2in
apa yg saya tulis ya itu diri saya sendiri. hehe
mending org tau saya buruk baiknya gimana, daripada tau baik2nya yang palsu doang. 😀
jangan bugil di depan kamera,,, harus nya di tempat umum 😀
introvert 100% nya kita sama om..
Kalau udah telanjang memang tak menarik…yang menarik adalah setengah terbuka, sehingga orang tertarik untuk mengintip.
Ehh blogku udah terbuka juga kan? Bahkan kalau mau tahu lebih jauh, bisa lihat di friendster, multiply, dan baca komentar orang yang rata-rata ponakan, teman, adikku sehingga benar-benar mencerminkan profil diri saya. Bedanya…saya ENTJ dan Fertob INTJ……dan karena hanya beda E dan I inilah yang menarik, berarti sifat kita agak mirip ya Fertob? Benar nggak dari ilmu psikologi?
Melihat Fertob di Monas begitu tenangnya (atau diem ya), saya berpikir, jangan-jangan Fertob seperti seorang assessor yang sedang menilai karakter masing-masing peserta kopdar, termasuk saya…hehehe. Mau coba buat postingan ini…atau menebak saya? Boleh juga tuh.
Ya, daripada total anonim dan tulisannya malah comot dari sini dan sana… 😐
Ya, aku sendiri sih sudah mulai terbuka, setidaknya. 😀
Ah, Btw, saya INTJ dengan kadar Visual 95%.
I think all people make a mask of their real personality, Sir. Included me (& you), maybe
.
Nice post
(btw, kopdar kok nggak ajak2 sih? apa lantaran saya kurang famous di jagat blog Indonesia ini?)
*garuk2 leher*
Hoalah, nyindir kowe kang.. 😆
*nyungsep*
sayah segh tergantung tinggkat keperluwannya. Apalagee kalok urusan nge Blog sayah seperti nyang # 14 bilang, sukak nyomot sanah-sinih….
🙄
banyak ilmu pengetahuan yang gue dapat serta informasi informasi lain yang lebih membangun.pokoknya lengkapdeh,sampai ke itu itunya juga ada he…he…he…
Aku tidak paham dengan jujur dan keterbukaan, karena aku inhern dengannya. Aku lahir terbuka dan telanjang…….kadang aku ingin menutupi diri tapi kadang pula aku ditelanjangi orang. Ingin aku berimage diri dan pada akhirnya aku pun ditelanjangi Tuhan karena memang aku suka menelanjangi orang lain. Aku teringat sabda Nabi ” Man sataro musliman satarollahu fin naar” Barangsiapa menutupi aib (ketertelanjangan) orang lain maka Allah akan menutupi aibnya di neraka. I hope for it ………..
numpang baca2, mas !
Numpang baca-baca yang mana Mas GFriendster !!!! Aku yang maah baca Tulisanmu…..makasih ya …Aku tunggu tulisan-tulisan barumu ..!!!!