Tadi saya sempat main-main ke blognya PakDe Rovicky untuk melihat artikel-artikel yang membahas Gempa Manokwari-Sorong yang terjadi pada 4 Januari 2009 dini hari. Saya juga pernah dulu mengetahui bahwa Kota Sorong dilalui oleh sesar/patahan yang sangat aktif sebagai akibat pertemuan 2 lempeng aktif yaitu lempeng Australia dan Pasifik. Patahan ini berbentuk garis dari Manokwari (sebelumnya dari punggung kepala burung) ke arah Sorong terus ke Maluku dan Sulawesi.
Ternyata saya bermukim di daerah yang sangat gampang “bergoyang-goyang”. Di Koran Kompas Selasa 6/1/2009 kemarin juga ditampilkan beberapa gempa yang terjadi di wilayah Indonesia Bagian Timur. Daerah Papua khususnya kepala burung dan perairan sekitarnya adalah salah satu daerah yang cukup sering terkena gempa.
Di tulisannya Pakde Rovicky, gempa kedua pada pukul 07.33 WIT berada di daratan yaitu daerah perbatasan antara Kab. Manokwari dan Kabupaten Sorong. Gempa itu cukup jauh, kurang lebih 170 kilometer dari Kota Sorong, sementara dari distrik-distrik di Kab. Sorong, pusat gempa itu hanya berjarak beberapa kilometer saja. Tepatnya, pusat gempa berada disekitar Pegunungan Arfak yang terbujur dari Utara ke Selatan di daerah Kepala Burung Papua.
Anda bisa melihat gambarnya [disini]
*minta ijin ya PakDe* 🙂
Sebagai penjelasan atas gambar tadi, di tengah-tengah Sorong-Manokwari adalah Pegunungan Arfak yang sekaligus batas antara Kab. Manokwari dan Kab. Sorong/Kab. Sorong Selatan.
Korban yang meninggal di Sorong (Kota dan Kabupaten) adalah sebanyak 3 orang. Semuanya berada di Distrik Abun, Kabupaten Sorong, yang berjarak kurang lebih 30-40 kilometer dari pusat gempa atau kurang lebih 130 kilometer dari Kota Sorong. Transportasi ke Distrik Abun, Kab. Sorong sangatlah susah. Perjalanan dengan mobil menempuh waktu lebih dari 1 hari.
Begitu juga di Manokwari. Kerusakan yang parah terjadi di distrik-distrik (setingkat kecamatan) yang berjarak puluhan kilometer dari Kota Manokwari ke arah pusat gempa (barat).
**********
Di Sorong sendiri, bantuan sudah banyak berdatangan meskipun tidak sebesar di Manokwari. Di beberapa titik dibuka posko bantuan (termasuk juga posko Parpol) 🙂 sumbangan untuk korban gempa.
Saya sendiri punya beberapa foto korban gempa, terutama foto pengungsi dan beberapa rumah yang rusak di Kota Sorong. Tapi saya tidak tega untuk menampilkannya [karena saya berjanji pada beberapa orang korban untuk tidak mempubliasikannya] 🙂 Anda bisa melihatnya di mana-mana.
Gedung-gedung perkantoran tidak terlalu mengalami kerusakan berarti. Sekolah-sekolah juga ada beberapa yang rusak dan sudah didata oleh Pemkot untuk menerima bantuan. RSUD-Pekerja Sele Be Solu sudah mulai pulih meskipun ada beberapa ruangan yang masih rusak seperti kaca-kaca di lantai 2. Juga beberapa pasien yang masih trauma dan tidak mau menempati kamar di lantai 2 rumah sakit itu.
Beberapa pengungsi di Kota Sorong yang takut terkena tsunami sudah banyak yang kembali ke rumahnya masing-masing. Situasi Kota Sorong tidak terlalu terpengaruh dengan gempa kemarin.
semoga segera pulih seperti sedia kala, dan malah membaik…
Posko Parpol langsung ada ya?
jreng jreng…. sambut pemilu 2009 posko parpol bak jamur di musim penghujan. Masalahnya, itu posko ngasih bantuan ato cuma nonton kayak di gempa jogja beberpa tahun lalu….???
Senoga para korban diberikan ketabahan.
semoga di sana bisa kembali seperti sedia kala. take care ya bang… 😀
aminn….aminn yarobal alamin
doain aja ya?
ak sih orang aceh
doain ya!
supaya gak ada gempa
perlu extra waspada sekarang….banyak bencana melanda negeri…
*turut prihatin*
Mampir mapir eh masuk sini
Duh duh ane bingung nih mo ngomong apa ya bang, maju terus blogger Indonesia
Semoga nggak ada gempa lagi dalam waktu dekat.
Tetap waspada ya
Waspada waspadalah.
Di tempat ku di Kalimantan sono, gak pernah gempa. Hehheee
Gak ada gunung berapi atau palung laut soalnya.
tapi tiap 3 bulan sekali kena banjir
Semoga membaik.
di papua katanya emang sering gempa, tapi yang terakhir itu emang lumayan besar..
semoga keadaan segera membaik…
amin…amin yarobbal alamin
semoga aja keadaannya membaik sekarang
salam kenal kang, background headernya ngbuat ane berpikir kang !