Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘anarkisme’

Kata ini mungkin terdengar asing dan kurang akrab di telinga kita. Sama seperti kata-kata peramban, unduh (pengunduh), dan jejaring. Mungkin karena istilah-istilah ini masih relatif baru dikenal dalam kosa kata bahasa Indonesia seiring dengan makin berkembangnya teknologi informasi di negeri ini. Salah satu bloger yang saya ketahui cukup konsisten memakai istilah-istilah berbahasa Indonesia di lingkup teknologi informasi adalah Pak Dani Iswara.

*salut pak* 🙂

Istilah “pranala” ini tidak ditemukan dalam KBBI garing Daring yang menjadi salah satu acuan kosa kata bahasa Indonesia di internet. Ketika saya mengetikkan “pranala“, hasil yang didapat adalah :




Tidak menemukan kata yang sesuai dengan kriteria pencarian!!!




Mengapa harus sampai memakai 3 tanda seru ? :mrgreen: *saya salah apa ?*

Saya justru mengetahui arti pranala di situs KBBI lainnya yaitu Kamus Bersama Bahasa Indonesia dan Id Wikipedia.

Di KBBI artinya adalah tautan – kb.hasil bertaut; kaitan; hubungan. Sementara di Id Wikipedia diartikan sebagai terjemahan dari istilah link/hyperlink dengan arti yang sama dengan KBBI.




***************







Ketika saya secara iseng-iseng mencoba beberapa tips SEO yang ada di situs SEOKita.com, secara tak sengaja saya menemukan adanya pranala luar yang terhubung ke blog ini.

Saya menemukannya di Wikipedia Indonesia khususnya di artikel tentang Anarkisme.




klik untuk memperbesar (garis merah)




Ternyata tulisan jadul saya yang berjudul Anarkisme (1), Anarkisme (2), dan Anarkisme (3) dijadikan pranala luar dari artikel bertema Anarkisme di situs Wikipedia Indonesia. Saya memang memiliki akun di Wikipedia (English & Indonesia), tetapi tidak pernah mengirimkan tulisan apapun dengan tema apapun juga di kedua situs ensiklopedia terbuka itu.

Tulisan berseri tentang Anarkisme itu saya tulis setelah membaca sejumlah literatur yang membahas tentang Marxisme dan Komunisme, serta berbagai sempalannya seperti Anarkisme, Gerakan Kiri Baru, dan Sindikalisme. Sebagai informasi, saya bukanlah seorang komunis [yang katanya ateis] 😆 tetapi lebih tepat dikatakan seorang sosialis, sama halnya dengan Kamerad Alex van Aceh. :mrgreen:

Jadi, mengapa Wikipedia membuat pranala luar ke tulisan saya ?




*saya yakin 68% kalau ini adalah konspirasi* 😆

*dan lagi-lagi saya bukan ahlinya*

*sementara keahlian saya cuma memanaskan suasana* :mrgreen:




**************







Sebagai catatan akhir, saya hanya ingin sekedar meluruskan salah satu istilah salah kaprah yang sering terjadi di dunia media dan pemberitaan. Istilah yang akhirnya mendapat pembenaran karena sudah umum digunakan.

Anda pasti sering mendengar kalimat-kalimat seperti ini :




Demonstrasi mahasiswa di gedung DPR berakhir anarkis

Presiden mengingatkan agar anarkisme jangan terjadi dalam berbagai demonstrasi menentang kenaikan harga BBM




Intinya ada pada kata anarkis dan anarkisme.

Istilah anarkisme dan anarkis, jika ditelusuri sejarahnya, tidak pernah bermakna kekerasan, kerusuhan, huru-hara, pengrusakan dan tindakan-tindakan destruktif lainnya. Mengidentikkan istilah anarkisme/anarkis dengan makna-makna itu adalah sebuah salah kaprah. Jika ingin tahu apa itu anarkisme dan anarkis, maka silakan baca tentang anarkisme di Wikipedia atau di pranala luar : Anarkisme-nya Fertob. 😆

Tidak terlalu susah kalau kita menggunakan istilah yang tepat untuk menggambarkan suatu aksi yang berakhir rusuh. Jangan memakai istilah tanpa mengetahui makna dan asal-usul suatu kata apalagi jika istilah itu adalah serapan dari bahasa asing.

Tulisan serupa dapat dilihat di blognya Ressay [disini]

Intinya : gunakan istilah dengan tepat, atau mau diberikan pranala ? 😆























ps :

ini mungkin adalah tulisan terakhir saya sebelum hiatus panjang akibat mudik

Read Full Post »