Usianya baru satu tahun ketika polisi dan tentara di kotanya menembaki ribuan buruh yang berdemonstrasi menuntut pembayaran upah. Ratusan orang tewas bergelimpangan seperti kelinci yang dijejer dan dibantai. Peristiwa itu tidak pernah diakui oleh pemerintah dan hilang dari buku-buku sejarah. Ingatan pertamanya adalah darah yang berceceran dan kepala yang berlubang oleh peluru.
Dia hidup di lingkungan yang keras. Memori awalnya adalah kepala yang terpenggal. Dia berlari keluar rumah dan menonton ketika seorang perempuan menenteng sepotong kepala di tangannya. Laki-laki itu baru saja kalah berduel dan nyawa adalah taruhannya. Saat itu usianya baru 3 tahun. Dia tumbuh dimana darah tertumpah dan desing peluru adalah hal yang dianggap lumrah. Seorang yang bisa melewati masa kanak-kanaknya yang keras, demikian kata orang-orang, sesungguhnya telah memiliki pengetahuan akan hidup hingga akhir hayatnya.
Dia besar dalam pengasuhan kakek dan neneknya. Dia adalah si sulung dari dua belas bersaudara. Keluarganya terlalu miskin sehingga orangtuanya menitipkannya pada kakek dan neneknya. Sejak kecil dia telah terbiasa mendengar cerita dari neneknya sebelum tidur. Sejak kecil pula dia telah terbiasa membayangkan Kafka dan Metamorphosis-nya bersenyawa dalam dirinya. Dalam bayangannya, dia adalah seseorang yang bermetamorphosis dan menjelajah jauh ke dunia fantasi.
Suatu ketika dia akan sadar bahwa dia menemukan kegaiban dalam suara neneknya. Bahwa ada suara neneknya dalam setiap kalimat Kafka dalam bukunya : kalimat-kalimat yang pejal, irama yang beraturan, dan perbendaharaan kata yang unik. Jika dia dapat menemukan hal magis dalam suara neneknya, mengapa dia tidak bisa menulis dengan kegaiban yang sama ?
Lima puluh empat tahun kemudian, ketika berdiri di depan Swedish Academy, dia mengingatkan orang lain akan adanya dunia lain di Amerika Latin. “Dunia Ketiga” yang diwarnai oleh kekerasan, kemiskinan, junta militer, keterbelakangan dan pertentangan ideologi. Bahwa dia mecipta dengan latar belakang yang demikian hitam dan kelam.
Dengan caranya sendiri dia melawan semua itu. Lewat buku-bukunya ia seakan-akan menegaskan kesungguhan perlawanannya terhadap kekuasaan yang menindas, yang merampas ingatan secara paksa, dan menjawab setiap tuntutan kesejahteraan dengan timah panas. Saat dia menemukan bahwa dunia terlalu buruk untuk ditempati, dia menarik dirinya kedalam fantasi-fantasi dan dunia lain yang dibentuk sendiri olehnya. Novelnya penuh dengan penemuan dunia yang hilang, pengembaraan masa silam akan pencarian sebuah dunia baru.
Dia memaparkan suatu realisme dengan fantasi akan dunia lain secara bersamaan. Orang lain mengatakan bahwa dia adalah seorang penulis realisme-magis terbesar sesudah Kafka. Baginya, apa yang ditulisnya adalah perwujudan akan perlawanannya terhadap sistem yang ada di negerinya, tentunya dengan caranya sendiri. Keindahan karyanya tampak dalam perlawanannya : bahwa sastra dapat menjadi senjata untuk melakukan perlawanan politis, tentunya tanpa kehilangan sentuhan keindahan.
Dan ketika One Hundred Year of Solitude, The General in His Labyrinth, The Autumn of the Patriarch dan Chronicle of A Death Foretold terbit, orang-orang terpesona akan keindahannya, kekasaran pengungkapannya, fantasi-fantasi liarnya, ketelanjangan manusiawinya, serta perlawanannya dengan cara yang unik. Begitu banyak kontras-kontras manusia dalam novelnya. Kontras-kontras itu seakan-akan menggugah manusia akan begitu banyaknya hal-hal yang bertentangan di dunia ini. Orang diajak dan dipaksa untuk melihat sisi kemanusiaan dengan cara yang paling mudah dicerap : seorang jenderal ternyata tidak dapat menahan nafsu syahwatnya, seorang rohaniawan yang tampak saleh ternyata tidak dapat menyembunyikan kerakusannya, seorang hakim ternyata tak bisa mengendalikan putranya dari kecanduan narkoba. Begitu banyaknya hal yang bertentangan membuat dunia ini tidak bisa dipahami dengan cara linier.
Gabriel Jose Garcia Marquez, demikian nama lengkapnya, lahir di Aracataca, Kolombia pada 6 Maret 1928. Dia adalah salah seorang master terbesar realisme-magis. Dalam karya-karyanya, sastra, politik, dan kondisi sosial bertarung, diolah, dan diinterpretasikan secara kreatif. Dia adalah seorang penulis beraliran kiri yang berusaha memberikan suatu gambaran tentang negerinya, Kolombia, dan juga tentang Amerika Latin. Karya sastranya memberikan suatu perspektif lain dari suatu persoalan; berusaha membebaskan pembaca dari dogmatisme atau preasumsi mandeg tentang segala sesuatu yang dianggap tak bisa diruntuhkan. Karya-karyanya juga juga dapat dianggap sebagai alat yang dapat digunakan untuk membuka fenomena atau peristiwa sejarah dengan pendekatan yang lebih humanis, atau bahkan dikatakan masuk kategori radikal.
Wah abang pembaca Marquez dan Kafka juga toh. Sugooi ^^.
Pernah baca Salman Rushdie? Itu juga genre nya ‘Magical Realism’ -_-” (terutama ‘Satanic Verses’ nya yg di banned =S)
Btw bang blog nYa boleh di link kah?
Hontou ni arigatou gozaimasu^^
@ Apret : Saya memang penggemar Kafka dan Marquez, tapi lebih umum ; pencinta sastra. Belum pernah baca buku Salman Rusdhie dgn bukunya yg terkenal (salah satunya0 “The Satanic Verses”. Mungkin mau meminjamkan ? 🙂
di-link okeh-okeh ajah koq…
Wah Bang tu buku khan di banned, dan setelah itu Khomeini memfatwa bahwa darah Salman Rushdie halal. Satanic Verses cerita ttg (parodi?) masa Nabi Muhammad lahir ampe dapet wahyu, tapi yah versinya dia, Huhuhu. Kartun Nabi ngga ada apa2nya di bandingin cerita psycho satu ini =S. Semoga dimaafkan Yang Maha Kuasa.
Secara bukunya di banned, sy ada e-booknya. Sy kirim k email abang deh.
Jangan kaget yah baca nya. Huhu.
Aduh email abang apa yah? T.T
@ Apret : emang batasan antara sastra sebagai kebebasan berekspresi dengan penghinaan, sangatlah tipis….
thanx berat kalau mau dikirim, emailnya : fertob@gmail.com
Saya sangat suka dengan “one hundred years of sulitude,” mengasyikkan, walaupun panjang dan sangat banyak tokoh yang harus diingat namanya, karena hampir-hampir sama.
To Apret: kirimi aku ebook The Satanic Verses dong, ato ada linknya? Soalnya penasaran..
to bang fertob : bang aq juga mau The Satanic Verses nya…. tulung yah….. pengeeeeeennnn banget…..
plisss…. nih e-mail ku …… ydhprabowo@yahoo.com
Dear bang fertop,
Saya juga ingin banget baca dan mau punya The Satanic versesnya. Tolong ya…..
Thanks
email saya: cecelevi@yahoo.co.id